Senin, 31 Juli 2023

 Assalamualaikum wr wb


Ijin curhat,

Mereka gampang masuk/keluar rumah. Terutama di rumah nenek.

Kenapa cuma nge-save video salah satu pemeran dari Drakor Reply 1988 malah jadi salah paham.

Yang isinya, beliau ga punya foto keluarga.

Waktu main ke rumah nenek, ada foto ibu tapi ga ada foto si bapak. Ga tau, mungkin diambil sama keluarganya.

Jujurnya saya merasa relate dengan video pemeran Drakor reply 1988 bukan buat saya. Tapi buat adik saya.

Dulu pernah tertarik sama tulisan di FB teman kerja yang kalau ga salah isinya.

“sebuah ruangan, dengan dinding yang kosong tanpa dihiasi foto”

Udah sampai sini, ngerti? Kalau belum saya jelasin menurut pandangan saya.

Ruangan itu berarti hati, batin, kalbu, perasaan, dll

Dinding itu sekat atau pemisah antara satu ruangan dengan ruangan yang lain dalam artian yang sebenarnya. Namun jika diibaratkan dinding itu kepasrahan, ketabahan, tawakal, tawadhu, dan menerima.

Terakhir tanpa foto yang tertempel di dinding sebuah ruangan sebagai penghias, itu diibaratkan tak ada yang mengisi perasaannya. Batinnya harus sabar dan sadar, mendewasakan diri untuk orang dewasa yang seharusnya ada di sisinya.

Kalau mau tau pas lahir, bapak saya talak si ibu. Terus kita berdua ninggalin adik di rumah nenek. Karena kita beda rumah. Si Ibu kan kerja, saya sekolah. Ga pernah diberi nafkah sama bapak, karena bapak sakit. Pertama dan terakhirnya dikasih uang 5000 dan dia seneng banget. Ga lama meninggal.

Jadi maaf ya, buat orang yang nyuruh ibu saya nunjukin fotonya ke saya.

Bukan berfoto bareng keluarga yang saya maksud. Dan itu buat adik saya.

Parahnya kalian jadikan sasaran bahan gosip juga.

Adik saya lahir tahun 2006, Kalian enak banget fitnah saya punya anak pas usia belia di masa SMP. Terus digosipin mantan saya buat tes DNA. Ya ga bakal ke deteksi. Orang itu anak kandung dari ibu dan bapak saya.

Anak saya cuma satu. Kalau alasan saya kerja dulu buat adik saya. Baca lagi dari atas.

Saya ga bakal balas. Cuma jangan salahin saya kalau terjadi apa-apa. Saya ga bakal doain buruk,

Soalnya ga ada waktu doain yang jelek buat orang lain.


Wassalamu'alaikum wr, wb

Minggu, 30 Juli 2023

 Assalamualaikum wr,wb

Mau menjelaskan soal coretan yang judulnya ‘Istana Pasir’.

Di caption-nya sudah dijelaskan, itu buat Dina dan Nana. Tapi kayaknya ga jadi


Itu bukan dimaksudkan ke hal yang melibatkan orang besar. Jangan sok tau, enggak bosen apa ngekambing hitamkan orang kecil?



Ayah dan anak itu ditujukan ke seseorang. Ayah digambarkan sosok manusia yang bijaksana, memberikan rasa aman dan memiliki jiwa+raga yang kuat. Sedangkan anak digambarkan untuk manusia yang ceria, penuh rasa ingin tau, dan suka permainan+tantangan.

(Ayah dan anak) itu ditujukan kepada seseorang yang sudah dewasa secara usia, daya fikir dan perasaan. Sedangkan anak itu innerchildnya.

Istana pasir, ya artinya keinginan yang luhur atau cita-cita yang selalu ingin dicapai.

Setiap bait yang menyusun istana pasir itu ya proses menuju tujuannya.

Kenapa hanya daun kecil bukannya bunga yang ditancapkan di atas menara?

Ya kan namanya juga main di pantai bukan di taman, apa aja boleh. Kalau harus nyari bunga dulu keburu Maghrib.

Artinya, mengerjakan pekerjaan dengan baik yang dilakukan sesuai kemampuan di setiap harinya. Atau tekad/keinginan/niat yang bulat untuk sebuah harapan yang ingin diwujudkan.

Misal, sekarang kamu lagi jadi seorang istri. Berarti jadi istri yang baik dan berharap suami juga jadi baik. Ya walaupun ada rengekan dan manjaan ya itu manusiawi.

Kalau jadi pekerja. Ya jadi pegawai yang baik setiap harinya siapa tau diangkat karyawan.

Senyum kecil ayah dan gelak tawa anak, ya rasa syukur dan puas dengan hasil yang menurut pribadi sendiri baik.

Yang bait terakhir, “tanpa ragu meninggalkan istana pasir karena terkena ombak”

Ya kalau waktunya selesai ya udah selesai.

Misal yang lagi kerja, ya udah kalau bel mah pulang. Masih ada hari esok.

Tapi bisa jadi artinya rasa ikhlas/lapang dada menerima kenyataan dan takdir akan harapan yang belum bisa diwujudkan. Karena udah tau itu bukan rejeki kita.


Terimakasih sebelumnya yang sudah membaca dan antusias menerawang arti dan arah yang dimaksudkan.


Segini dulu penjelasannya. Kadang suka berubah sesuai kondisi.



_byebye_

Wassalamu’alaikum wr, wb


Assalamualaikum wr,wb

Mohon maaf ijin menjelaskan coretan tentang “Gadis berpayung merah menyala”.
Itu bukan coretan tentang hubungan saya sama papa Ina ya.
Karena ada kunci berlogo ‘M' malah disudutkan ke cewek yang di samping papa Ina. Majar teh tinggal di kota ‘M'.
Saya ga pernah nulis puisi, cerpen, atau gambar papa Ina. Karena dia ga suka apapun yang saya buat.
Jadi coretan itu cuma pengalaman kecil di masalalu. Yang boleh dikaitkan dengan hal apapun. Heuheuheu. Kan cerita horor.
Tergantung orang yang bacanya sih.

Gadis di sini diartikan  bukan sebagai wujud sebenarnya. Tapi seseorang yang datang ke suatu tempat (entah itu lingkungan rumah atau tempat kerja), memiliki tujuan dan tentunya sangat berusaha untuk mencapainya. Seperti gadis yang masih belia, dia masih polos dan belum mengerti. Tapi semangatnya pun seperti gadis, selalu berusaha belajar dan beradaptasi.
Seperti yang lain, dia pun memiliki kendala di setiap prosesnya. Namun tetap berusaha mengikuti arahan dan alurnya. Semakin hari bukannya semakin mudah tapi apa yang ia jalani menjadi sukar untuk diselesaikan terlebih dilalui. Belum sampai di tujuan, ia bertemu tantangan besar untuk pertama kalinya.
Yang membuat perjalanannya terhenti sebelum sampai tujuan.
Kunci M itu minder mungkin ya... Awokawok.
Tangan yang dingin dan terasa hampa itu ya rasa rendah diri.
Tangan membiru itu, perasaan rendah diri itu selalu ada sampai sekarang.

Udah segini dulu aja, ya. 😊 Ga ada kaitannya sama papa Ina dan cewek yang ada di sampingnya atau di masalalunya.
Jangan dihubung-hubungkan dengan papa Ina atau perempuan disampingnya atau siapapun.

Tapi terimakasih sudah mau membaca dan segini dulu artinya.
Heuheuheu... Maaf ya.

_byebye_

Wassalamu’alaikum wr, wb 

Sabtu, 29 Juli 2023

Bukan Cerpen/Bukan Puisi

 Bermain dengan boneka

Oleh: Ucul


Ibu akan pergi jika malam sudah tiba

Ia akan mengecup dan mengusap kening

Menutup pintu lalu pergi sambil menunduk

Sementara jendela kamar, ia biarkan terbuka

Sebagai jalan untuk cahaya bulan dan penerangan jalan

Agar bisa masuk dan menerangi ruangan



Malam itu ku peluk erat dua boneka usang

Setelah dijahit hari itu kuputuskan memberikannya nama

Untuk boneka berkuncir kuda,

Karena bagian matanya cantik kuberikan nama Setia

Sedangkan, untuk boneka berkepang dua

Kuberikan nama Rindu

Mungkin karena pipinya yang merah

Seperti menunggu sebuah harapan 



Ibu melarang ke luar rumah jika malam telah tiba

Namun, indahnya bulan dan bintang di langit malam itu

Membuatku gusar dan ingin duduk-duduk

Di sekitar halaman rumah



Ku dekap Setia dan Rindu di pelukanku

Membaringkan tubuh ini dan menatap langit

Hawa yang sejuk, langit yang indah

Membuatku mengantuk dan tak lama kemudian tertidur

Setia dan Rindu kusimpan di kedua sisi tubuhku


Bukan Cerpen/Bukan Puisi

 Boneka usang dari Ibu

Oleh: Ucul


Sendirian di tempat baru

Kesepian, sedih berlarut-larut

Mengenang teman di masa lalu

Yang tak pernah mungkin lagi bisa bertemu


Ibu memberikanku dua boneka usang

Boneka berkuncir kuda

Dan boneka berkepang dua


Boneka berkuncir kuda itu lengan kanannya robek

Sedangkan boneka berkepang dua perutnya terkoyak


Hanya dengan jarum dan benang,

Ku jahit di bawah pohon palem

Setelah ibu menerawang ke arahku

Menghampiri lalu mencubit pipi


Setiap hari hanya mereka

Dua boneka usang yang setia menemaniku

Di saat ibu pergi

Hingga pagi tiba, saat ibu kembali..


Minggu, 23 Juli 2023

Assalamualaikum mau menjelaskan coretan ‘Bukan Ufo' yang saya tulis.

Itu bukan mengarah ke hal mesum. Terserah ada anggapan ke hal ****basi.

Itu juga bukan soal kebakaran atau yang lebih parah kejadian ledakan bom. Astaghfirullah bgt.

Jahat banget kalian nyudutin ibu-ibu yang baru selesai proses perceraian.

Dina jelasin...

Awalnya saya nonton video anabul yang dijadikan proyek atau kelinci percobaan buat pesawat ulang-alik. Terus gagal. Eh dibuatkan patung. Terus nanya ke anak, dijelasin sama dia. Eh dia terbawa sama ceritanya sendiri, dia kan suka anabul dia malah nangis. Ga tega sama dia dan kisah anabul dan primata. Saya buatkan coretan 'Bukan UFO'. Cahaya indah itu mereka anabul dan primata yang dijadikan kelinci percobaan proyek penelitian.

Orang-orang sana saja membuatkan patung dan selalu mengenang kejadiannya dan jasanya.

Maaf ya,

Kalau kebakaran itu ga melintas di awan. Kalau bom juga sama.

Pesawat ulang-aliknya kan dari bawah terus meledak di lapisan atmosfer.

Sebenernya itu juga mengandung arti buat kehidupan saya sendiri. Dalem banget...

Cahaya indah itu saya. Yang kalian ciptakan seperti monster di mata yang lain, dibongkar habis keburukannya dan dihancurkan masa depannya.

Seolah-olah suatu kesalahan yang besar, padahal sengaja dijadikan kesalahan untuk menutupi kesalahan dan kekurangan yang lain.

Cahaya indah= solusi yang tepat menjadikan kesalahan yang sempurna.

Sama kayak situ, menyudutkan cucu Nabi Adam alaihi salam untuk berkreasi seolah-olah pro sama yang ditujukan oleh coretan saya. Padahal itu buat saya pribadi.

Namun, makasih ya sudah dibaca. Mohon maaf kalau ada pihak yang tersinggung.

Maaf ya, ga pernah terlintas untuk menyakiti tempat itu. Meskipun dengan kata-kata yang menyakitkan. Tempat di mana mengajarkan pengalaman yang berarti. Terlebih ada satu tempat yang indah yang pernah saya kunjungi.

Ini betul coretan yang ditujukan ke pesawat ulang-alik yang membawa anabul dan primata. Dan buat diri saya sendiri.

Saya pernah mikir, apa jangan-jangan anabul dan primatanya bernasib sama seperti saya. 

Kalau saya sebagai penutup kesalahan orang-orang yang hanya ingin diuntungkan. Kalau mereka sebagai penutup kesalahan/kegagalan penelitian yang mereka buat. Menurut saya mungkin gagal proyeknya terus mereka memaksakan anabul/primata untuk tetap menjalankan misinya. Tapi itu juga cuma prediksi saya. Maaf, sekali lagi.


Cahaya indah= pengorbanan mereka untuk menutupi kesalahan/kegagalan.


Terimakasih sudah membaca, dan menganalisa. Mohon maaf lahir dan batin.


Wassalamu'alaikum 


Selasa, 18 Juli 2023

Bukan Puisi/Bukan Cerpen

 Curhat dulu,

Maaf ya sebelumnya kalau ada yang kesindir...

Hehehe...

Sebagian dari kita entah sedang terjatuh atau sudah berada di atas garis kehidupan,

Sebagian eh sedikit dari kita mungkin, suka menyepelekan dengan cara bertanya entah menjawab suatu pertanyaan akan keberadaan Tuhan. Padahal udah jelas yang diajarkan ke anak kita/cucu kita kalau Allah SWT itu bersifat wujud yang artinya ada.

Dan di agama lainnya pun pasti ada yang menjelaskan Tuhan itu ada.

Kita kadang lupa kalau sudah ada di atas garis kemiskinan.

Tapi lebih lupa kalau sedang terpuruk jatuh apalagi dalam lubang kenistaan.

Tuhan akan selalu ada bersama kita setiap hari. Kalau untuk menjelaskan akan keberadaan Tuhan itu saya tidak pernah sanggup untuk menjelaskan. Karena menjelaskan tentang diri sendiri saja rumit.

Mungkin menjelaskan Sang pencipta mencintai kita dengan cara-Nya yang sederhana kalau yang secara keseluruhan mah, maaf bukan bagian saya.

Dari yang positifnya dulu: adanya kasih sayang Tuhan itu bisa melalui ibu, keluarga, teman, sahabat, guru, tetangga, anak, cucu, cicit, dan diri kita sendiri. Ada hadist syurga di telapak kaki ibu dan hukum kasih sayang yang lain yang ada di dalamnya. Termasuk mencintai diri sendiri yaitu antara jasad dan ruh kita, fisik dan mental, dll. Caranya gimana? Mandi pagi dulu aja terus sarapan yang sehat. Itu termasuk mencintai diri sendiri.

Dari yang negatifnya, sebenarnya bukan Tuhan tidak sayang, tapi mungkin hanya ingin menegur supaya sadar dan kembali ke jalan yang benar. Bukan sadar terus jadi depresi.

Karena kita merasa ada di atas, kita lupa sama yang ada di bawah.

Kita lebih suka menanggapi teguran yang posisinya di atas, ketimbang mendengar keluhan dari orang yang posisinya ada di bawah kita.

Yang akhirnya Tuhan yang posisinya berada paling atas sendiri yang menegur kita.

Jika teguran ibumu tidak kamu dengar, teguran dari anak, cucu, cicit, keluarga, teman, tetangga, sahabat, orang yang baru kamu temui pun kamu acuhkan. Tuhan sendiri yang akan menegurmu. Lewat apa? Heuheuheu.

Langsunglah, mungkin. Kenapa? Takut? Heuheuehu. Saya juga takut jawabnya. Tuhan menegur langsung karena sesayang itu Tuhan sama kita.

Kita dibuat merasa kosong/hampa, tidak ada rasa syukur/takabur/sombong yang akhirnya satu persatu meninggalkan dan tersisa hanya kesendirian dan menerima kehidupan yang lebih kosong dan hampa lagi.

Dan ketika kita sedang sedih, sampai tak terima kekalahan apalagi menyalahkan Tuhan karena merasa tidak adil membaginya. Kalau kamu beruntung kamu bakal dikasih tau lewat mimpi, awalnya kamu ketakutan karena merasa itu mimpi buruk. Tapi endingnya kamu bakal sadar, itu kesalahan-kesalahan kamu yang Tuhan kasih tau.

Awalnya kamu merasa kesepian. Dan diselimuti kesendirian. Rasa bersalah. Dan selalu ada pertanyaan mengapa mengapa mengapa.

Tapi, Tuhan pun menghibur dengan cara-Nya. Langsung dari kita sendiri... Dari tubuh kita yang berawal dari mata. Sewaktu membuka mata, kita melihat cahaya matahari pagi (kalau bangunnya pagi). Dari telinga kita mendengar suara adzan subuh (kalau bangunnya subuh). Dari hidung kita menghirup udara(ini yang paling penting). Tanpa udara kita tidak bisa menjalani aktivitas. Dari tangan kita memulai aktivitas minimal bersihin belek. Dll(dan lain-lain Mulu, jelasin atuh). Dari kaki kita mulai melangkah ya buang hajat atau mandi biasanya. Dari mulut, udah jangan boong lagi. Dan dari hati memulai tekad yang baik.

Ketika kamu sadari, Tuhan itu memang ada di mana-mana... Bukan berbicara akan keberadaan-Nya. Tapi tentang kasih sayang-Nya. Sejauh mata memandang itu semua milik-Nya. Jika kamu ingin melihat puncak gunung, kamu mendaki. Di atas sana apa yang kamu lihat?

Kalau saya sih, lihat pemandangan ketika ada di puncaknya. Lihat air terjun, lihat rumah-rumah, dan lain-lain.

Bertele-tele ya..

Iya selama ini Tuhan memanjakan kita dengan keindahannya, selalu memberikan yang kita mau. Bukan hanya dengan pasangan kita yang ganteng, rejeki yang berlimpah ruah, sahabat yang loyal, dll. Tapi Tuhan pun memanjakan kita di saat kita sedang sendirian.

Jika kamu diberi rasa takut gelap, rasa cemas di suatu waktu atau di suatu tempat, bukan karena kamu lemah. Tapi karena ingin kamu sadar, Tuhan selalu ada. Kamu sadar lalu menyebut nama-Nya. Ketika rasa takut itu musuhmu, seketika akan menjadi temanmu...

Makanya, jika kamu berbuat dosa, bukan CCTV yang kamu takutkan, tapi yang harus kamu takutkan itu diri kamu sendiri. Kerena Tuhan itu selalu ada. Bukan di mana-mana. Tapi ke mana pun kamu berada.

Mungkin pas baca ini pun, karena saya bukan dari golongan yang setara dengan kalian, kalian mengesampingkan dan mentertawakan. Sama sih saya juga merasa ,”ah omong kosong,”


Senin, 17 Juli 2023

Bukan Puisi/Bukan Cerpen

Kesempatan

Oleh: Dina


Malam telah larut

Angin pun berhembus menyusup ke dalam selimut tebal

Menggoyangkan jendela kayu yang berjarak dari bingkainya


Genangan air hujan tadi sore

Memantulkan cahaya bulan

Menembus dan menghiasi dinding kamar; namun


Minggu, 16 Juli 2023

Bukan Cerpen/Bukan Puisi

Pemandangan Indah

Oleh: Si Dina


Gunung-gunung yang menjulang tinggi

Sekumpulan awan mengapung di atasnya

Pohon dan tumbuhan berjajar di setiap garis, sudut, lengkungan dan seluruh permukaan

Jalan setapak yang diukir dengan bebatuan menambah keindahan di kaki gunung


Goresan gunung yang kabur dari jauh,

Selalu menjadi tanya mengapa harus seindah ini?


Jika dekat?



Jumat, 14 Juli 2023

Penjelasan Coretan Kolam

 Oleh: Si Lama


Assalamualaikum wr, wb

Mau menjelaskan coretan yang berjudul, “Kolam”

Kolam di sini bukan hanya sebagai objek atau menyatakan tempat tapi bisa juga jadi subjek atau predikat. Kayak lagi belajar S-P-O-K pelajaran Sekolah Menengah Pertama ya. Heuheuheu.

Kolam itu dimaksudkan ke mata. Hohoho... Dari kolam jadi mata.


Bait pertama,

_Air yang tenang memantulkan birunya langit

Menatap masa depan yang cerah di masa remaja

_rumput dan bebatuan diartikan memiliki pertalian

persaudaraan dan persahabatan yang erat


Bait kedua, emosi yang belum stabil

Namun belajar memahami banyak hal yang dijelaskan dibait selanjutnya


Bait ketiga baris pertama: pengecut

Bait ketiga baris kedua: melemparkan masalah

Bait ketiga baris ketiga: berbelit-belit


Bait ke empat, baris pertama: wanita di sini bisa didefinisikan jiwa atau batin

Baris kedua: umpatan bisa diartikan rasa ingin tau akan banyak hal, itu di posisikan masa-masa remaja

Baris ketiga: pelampiasan bisa diartikan baik/buruk yang didapat masa remaja yang berimbas di masa-masa beranjak dewasa

Baris ketiga: penyesalan bisa diartikan menikmati hasil yang di dapat dari dua masa yang sudah dilewati


Bait terakhir irama suara burung yang masih sama.

Artinya selalu teringat memori yang sudah berlalu


Jadi, kolam di sini dimaksudkan ke mata. Dari mata sendiri kita berharap kalau masa depan itu cerah.

Namun dari mata pun kita tidak bisa berbohong kalau kita pernah melalui masa-masa labil, sulit, tidak dipercaya, berusaha, menutupi kesalahan atau berbuat banyak salah.

Dari mata, awal kita melihat baik dan buruknya kehidupan yang bisa berdampak untuk diri sendiri.

Dan dari mata pun, kita melihat akhirnya apakah dihiasi kesuksesan atau diselimuti penyesalan. Tapi, yakin ketika mata ini tertutup itu awal kehidupan kita berakhir. Sama dengan kolam tanpa air, takkan pernah ada kehidupan yang ada di sana.


Wassalamu'alaikum wr,wb.



Kamis, 13 Juli 2023

Bukan Puisi/Bukan Cerpen

Kolam

Oleh: Si Lama


Air yang tenang memantulkan birunya langit

Rumput-rumput yang panjang; dan

Bebatuan menghiasinya di tepian


Seekor kelinci menuju tepi kolam

Meneguk sedikit demi sedikit airnya


Ikan-ikan pun berenang sambil meneduh di bawah bayangan tumbuhan kecil

Katak melompat dari atas batu meluncur berenang bersama berudu

Dan jentik-jentik nyamuk meliuk-liuk kadang bergantungan di atas permukaan air


Seorang wanita melemparkan batu

Batu pertama dia jadikan umpatan

Batu kedua dia jadikan pelampiasan

Batu terakhir dia jadikan penyesalan


Suara burung mengakhiri hari ini

Dengan irama yang masih sama seperti sebelumnya


Selasa, 11 Juli 2023

Bukan Cerpen/Bukan Puisi

Baca Yang Keras

Oleh: Si Poin Kecil



Jika seorang laki-laki menyukaimu:

Dia akan meluangkan waktu untuk melihatmu

Dia akan mencari siapa namamu

Dia akan menutup telinga akan keburukan tentangmu 

Jika orang lain ada saat kamu bahagia,

Sebaliknya dia akan hadir ketika kamu terluka


Jika seorang laki-laki mencintaimu:

Dia akan mencari di mana rumahmu

Dia akan setia untuk mendengarkan ceritamu

Hari-hari yang indah milikmu

Ataupun hari-hari buruk yang kamu lewati


Jika seorang laki-laki tertarik untuk memilikimu:

Dia akan memberikan seluruh hidupnya untuk menjagamu

Baik Hitam atau Putih jalan yang ia lalui

Kamu pilihannya


Itu yang aku lihat dari dia untuk kamu. 🥺


Coretan

 Navigasi Oleh: Dina. S Dia tidak pernah takut dan menghindar Selalu peduli dan mencoba memperbaiki Saat kau memuja jembatan yang dipakai un...