Minggu, 30 Juli 2023

Assalamualaikum wr,wb

Mohon maaf ijin menjelaskan coretan tentang “Gadis berpayung merah menyala”.
Itu bukan coretan tentang hubungan saya sama papa Ina ya.
Karena ada kunci berlogo ‘M' malah disudutkan ke cewek yang di samping papa Ina. Majar teh tinggal di kota ‘M'.
Saya ga pernah nulis puisi, cerpen, atau gambar papa Ina. Karena dia ga suka apapun yang saya buat.
Jadi coretan itu cuma pengalaman kecil di masalalu. Yang boleh dikaitkan dengan hal apapun. Heuheuheu. Kan cerita horor.
Tergantung orang yang bacanya sih.

Gadis di sini diartikan  bukan sebagai wujud sebenarnya. Tapi seseorang yang datang ke suatu tempat (entah itu lingkungan rumah atau tempat kerja), memiliki tujuan dan tentunya sangat berusaha untuk mencapainya. Seperti gadis yang masih belia, dia masih polos dan belum mengerti. Tapi semangatnya pun seperti gadis, selalu berusaha belajar dan beradaptasi.
Seperti yang lain, dia pun memiliki kendala di setiap prosesnya. Namun tetap berusaha mengikuti arahan dan alurnya. Semakin hari bukannya semakin mudah tapi apa yang ia jalani menjadi sukar untuk diselesaikan terlebih dilalui. Belum sampai di tujuan, ia bertemu tantangan besar untuk pertama kalinya.
Yang membuat perjalanannya terhenti sebelum sampai tujuan.
Kunci M itu minder mungkin ya... Awokawok.
Tangan yang dingin dan terasa hampa itu ya rasa rendah diri.
Tangan membiru itu, perasaan rendah diri itu selalu ada sampai sekarang.

Udah segini dulu aja, ya. 😊 Ga ada kaitannya sama papa Ina dan cewek yang ada di sampingnya atau di masalalunya.
Jangan dihubung-hubungkan dengan papa Ina atau perempuan disampingnya atau siapapun.

Tapi terimakasih sudah mau membaca dan segini dulu artinya.
Heuheuheu... Maaf ya.

_byebye_

Wassalamu’alaikum wr, wb 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Coretan

 Navigasi Oleh: Dina. S Dia tidak pernah takut dan menghindar Selalu peduli dan mencoba memperbaiki Saat kau memuja jembatan yang dipakai un...