Kamis, 30 November 2023

Coretan Gabut

 Kutukan

Oleh: Dina.S


Aku selalu tertarik dengan kilaunya cahaya di ujung bintang

Terlihat seperti mencoba memotong awan menjadi beberapa bagian;

Melesat lalu berpantulan di permukaan danau

Untuk menghiasi senyapnya hutan hujan


Aku selalu tertarik dengan kilaunya cahaya di ujung bintang

Darinya yang terbagi menjadi bersatu

Dan darinya pun dua pasang mata kita saling bertemu;

Meski tak pernah menentu



Penjelasan:

Bait pertama hanya seseorang dengan ekspektasinya.

Bait ke dua realita yang dia dapat

Rabu, 29 November 2023

Coretan

 (Judul lagi difikirin)

Oleh: Dina.S


Melepaskan penat sisa semalam

Bersepeda, mencoba membelah mentari pagi ini

Bunga liar, bebatuan dan air sungai yang riuh

Menyamarkan deru kendaraan


Masih hanyut akan perbincangan tadi malam

Mengutarakan rasa rindu untuk bisa bertemu

Dengan jawaban yang membuat pilu


Terpikir ketika mentari menerangi badanku

Mendaratkan bayangan melewati pagar menembus di atas teras

Selalu mengikuti, sepeda yang terus melaju


Bayangan...

Tiada cahaya dan menyerap warna lain

Bagiku itu seperti kita....

Kamu yang tercipta dan aku pemilik rasa

Minggu, 26 November 2023

Coretan

 Kamu tau?

Oleh: Dina.S


Rasa yang sama dalam kisah lama

Duduk bersandar di atas rumput kering


Suara angin yang bertumbuk

Dengan daun-daun saat itu

Mendayu-dayu hingga lupa senja pun akan tiba


Getaran yang masih terasa sama

Peluit yang melengking di siang hari

Memberitahukan kedatangan maupun kepulangan

Sebuah kereta yang selalu melaju di atas relnya


Kamu tau, cinta dan benci meski berbeda

Tapi abadi di dalam jiwa


Coretan

Samaran

Oleh: Dina.S


Kutulis sebuah nama

Dengan sekelumit kisah di dalamnya

Raut wajahnya selalu ceria

Namun tidak dengan asanya


Sampul buku yang indah

Garis-garis melintang dan simetris

Guratan halus tanpa terpaksa

Mengkorelasikannya sehingga menjadi diksi

Berbagai majas dalam sebuah puisi





Sabtu, 25 November 2023

Coretan

Sama

Oleh: Dina.S


Tak terlewatkan satu kata yang kujadikan penawar rindu

Senyuman yang Kau haturkan saat itu,

Masih terpenjara dalam lamunan


Meski pohon itu kini kering dan tak terawat,

Dan daun terakhir jatuh dari tangkainya

Namun tetap ku siram kubiarkan hujan untuk membasahi


aku tahu Kau tak pernah perduli

Dengan lirih suaraku yang ku latih untuk menjamu

Di tiap-tiap pertemuan kita


Selalu ku tahan untuk tidak menepi

ku tetap menunggu, karena kapal ini milik-Mu...

Minggu, 19 November 2023

Pengingat

 Harapan

Oleh: Dina.S


Harapan selalu muncul di saat hati terasa kosong

Bukan harapan jika tidak ada pilihan

Kini tentang rasa iba atau damba


Meski dalam pilihan yang sama

Yaitu rasa damba untuk berjumpa

Tapi, iba untuk merelakan dia yang selalu ada

Membuat harapan itu tetap serupa


Selasa, 14 November 2023

Coretan

Putih

Oleh: Dina.S


Dari selembar kertas putih kutulis namamu

Bukan hanya tentang kisahmu

Tapi ku rangkai mimpi-mimpi indahmu


Kau pun membalasnya meski ku tak mau

Cat warna-warni di atas kanvas putih

Hingga kau menerima kesan ribuan pasang mata

Meski lupa dengan torehan sebuah nama

Di ujung karya indahmu


Putih yang kini kau harapkan

Seperti cinta suci yang seolah kau suguhkan


Tanpa kau sadari, putih pun adalah batas sebuah ketulusan.


Sabtu, 11 November 2023

Cerpen

 Gusar

Oleh: Dina.S


Sebuah balon terikat di pergelangan tangan

Gula kapas yang kian menyusut tergenggam erat di tangan satunya


Perjalanan panjang, sepi, gelap dengan pohon-pohon rindang di kedua sisi

Angin lembut namun dingin menyibak rambutnya yang terurai hingga bahu

Tetesan air mata yang mengalir di pipinya yang lemas

Menderai di sepanjang perjalanan yang tiada henti, tanpa arah dan tujuan


Kini,

Dia duduk di atas sisa kayu yang tertebas sambaran petir kemarin malam

Lalu mengalungkan balon di ujung kayu yang runcing

Gula kapas yang terlepas dari genggamannya,

Terbang terbawa angin lalu berhenti di seberang jalan


Esoknya,

Seorang laki-laki menyekapkan bunga anggrek di tempat yang sama


Selasa, 07 November 2023

coretan

Dia(seseorang)
Oleh: Dina.S

Kamar kosong dan jendela keropos
Tembok-tembok yang dibiarkan berdebu
Suara serangga di balik pecahan keramik
Benang laba-laba yang menjulur di batas cat yang terkelupas

Lampu samar-samar karena meredup
Engsel pintu yang tak kuat mengganjal
Dan coretan-coretan kotor di sisi luarnya

Pigura yang tak berwajah
Tergores kacanya berhiaskan lelehan gula-gula
Kaus kaki kendur menyibak terpaku bersamanya

Tiada kata yang mesti aku tutur
Bukan pula cerita yang bisa terstruktur
Karena
Kisah yang sudah luntur,
Bersama mimpi yang ikut terkubur


Senin, 06 November 2023

Coretan

Surat Cinta

Oleh: Dina.S

Hy,

Teruntuk kamu yang hadir di mimpiku yang singkat, bisakah hadir di mimpiku yang selanjutnya?

Untuk menciptakan sebuah perbincangan yang bukan hanya di isi dengan sebuah pandangan.

Teruntuk kamu pemilik senyuman yang menggores dan meninggalkan jejak yang indah di relung hati ini, bisakah untuk merayuku kembali dengan sapaanmu yang halus?

Untuk menjadi teman ketika hati mulai lara kembali di esok hari.

Teruntuk kamu yang beraroma serbuk kayu manis, bisakah untuk yang terakhir kali melewati menuju arahku?

Untuk mengobati rasa rindu yang teramat dalam.

Bye


Jumat, 03 November 2023

Penjelasan Cerpen "Melukis"

 Assalamualaikum wr wb,

Maaf baru dibahas cerpen yang berjudul ‘Melukis’. Sebenernya ada dua pilihan gambaran buat tulisan ini. Cuma saya ngasih makna dari sudut pandang yang pertama

Bismillahirrahmanirrahim,

Di tulisan ini ada pria dan wanita. Yang dalam artian bukan gender, ya. Tapi lawan, masih belum masuk ke logika? Gini, di kehidupan itu kan ada malam dan siang, ada syurga dan neraka. Nah, pria dan wanita ini dimaksudkan ke dua kubu/boleh dua personal yang sedang punya problem’masalah’. Kayak grup King dan grup Kong. Regu Merah atau Biru. Satu lagi biar nambah yakin, kayak si A dan si Z. Hahahaha.. panjang ya ceritanya.

Oke, bait pertama: Tokoh pertama yang mencoba mengendalikan target, besi di sini relasi kuat dan layangan itu targetnya. Nyangkut berarti lagi terpuruk, enggak maju enggak mundur, mati segan hidup ga ada guna. Hahahaha. Balkon menunjukan kekuasaan, dan sikap terbuka. Sedangkan kamar tersekat, perasaan antara tega dan ga tega.

Bait kedua: Tokoh kedua yang dijadikan target, yang mengeluh karena rasa putus asa. Rantai di sini diartikan pekerjaan, kepercayaan diri, perlakuan orang yang baik terhadap dirinya.

Bait ketiga: provokator ajalah nyebutnya atau orang ketiga yang mengambil kesempatan di antara mereka. Hahaha. Dia membuat orang yang dibait pertama mendapatkan layangan(target) dan membuat target tersebut mudah dikendalikan. Terbang ke mana, ditarik, diulur, diadu, dijemur, dll.

Bait ke-empat: diapun membantu orang yang di bait kedua dorongan, motivasi hidup, dan sokongan ekonomi. Berasa kehidupannya kembali berjalan normal. Namun tetap ada di genggaman orang pertama yang mengendalikan hidupnya yang kadang membuatnya bahagia, sedih dan bahkan terluka.

Bait ke-lima: penonton (tukang ghibah), yang menyaksikan bahkan menggoreng-goreng drama kedua orang yang sedang berseteru. Hingga benar-benar tenggelam hingga lupa akan masalah diri mereka masing-masing. Kenapa digambarkan bebek? Bebekkan kompak dan mengikuti arahan. Nah yang mengarahkannya itu ya Provokatornya.

Seperti itu saja. Makna pilihan nomor duanya, insyaallah nanti dishare. Terimakasih banyak atas perhatiannya. Semoga suka coretan saya.

Wassalamu’alaikum wr,wb.


Rabu, 01 November 2023

Coretan

Sebuah Pengakuan

Oleh: Dina.S


Dua pohon berayun-ayun di pinggir sungai

Air yang beriak seperti mewakili jeritan ikan-ikan,

"Namun terdengar tenang ketika batu dilalui", lirihnya


Bintang yang jatuh melesat bebas di lapisan atmosfer

Awan baru pun terbentuk dari pesawat yang mengudara

"Hiasan yang lembut", fikirnya


Daun yang berguguran hanyut bersama arus sungai yang bergemuruh

Berakhir membentuk delta lalu bermuara

Terselip di antara pasir dan bebatuan


Aku menunggu sebuah pengakuan

Di mulai dari tatapan matamu yang selalu terlihat gelisah itu


Coretan

 Navigasi Oleh: Dina. S Dia tidak pernah takut dan menghindar Selalu peduli dan mencoba memperbaiki Saat kau memuja jembatan yang dipakai un...