Sabtu, 11 November 2023

Cerpen

 Gusar

Oleh: Dina.S


Sebuah balon terikat di pergelangan tangan

Gula kapas yang kian menyusut tergenggam erat di tangan satunya


Perjalanan panjang, sepi, gelap dengan pohon-pohon rindang di kedua sisi

Angin lembut namun dingin menyibak rambutnya yang terurai hingga bahu

Tetesan air mata yang mengalir di pipinya yang lemas

Menderai di sepanjang perjalanan yang tiada henti, tanpa arah dan tujuan


Kini,

Dia duduk di atas sisa kayu yang tertebas sambaran petir kemarin malam

Lalu mengalungkan balon di ujung kayu yang runcing

Gula kapas yang terlepas dari genggamannya,

Terbang terbawa angin lalu berhenti di seberang jalan


Esoknya,

Seorang laki-laki menyekapkan bunga anggrek di tempat yang sama


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Coretan

 Navigasi Oleh: Dina. S Dia tidak pernah takut dan menghindar Selalu peduli dan mencoba memperbaiki Saat kau memuja jembatan yang dipakai un...