Navigasi
Oleh: Dina. S
Dia tidak pernah takut dan menghindar
Selalu peduli dan mencoba memperbaiki
Saat kau memuja jembatan yang dipakai untuk menyebrang
Dia kokohkan hanya sebagai batas perjalanan
Kepangan rambut wanita mencapai tas biru
Mengecup kening lelaki dan menjabat jari kelingkingnya
Berpesan dengan sorot matanya yang sendu
“Berotasilah bagai angin yang mengarungi udara
Dalam rongga mega, melesatlah tuk curangi senja
Dedaunan musim gugur yang dijaring laba-laba
Menjadi selimut saat malam mulai tiba”