Angin bertiup kencang malam itu
Daun-daun kering berterbangan mengikutinya dari belakang
Riuh gemuruh suara hujan kian mendekat
Seorang gadis dengan payung berwarna merah menyala,
Berjalan dan cahaya kunang-kunang menemaninya dibalik rerumputan tinggi
Tiada henti hatinya berdoa ketika hawa dingin yang berbeda meniup
Tangannya bergetar dan memegang erat payung,
Cipratan air yang jatuh terinjak dari lawan arah
Membuatnya berhenti sejenak dan tetesan keringat dingin terasa kuat dari celah-celah rambut-rambut tipis keningnya
Mengusap keringat, mengernyitkan dahi,
Melanjutkan langkahnya seolah tak perduli
Namun angin kencang itu mulai menguji
Ditiupnya payung merah menyala itu
Payung terbalik dan bergegas ia balikkan posisinya
Namun hujan turun dengan deras secara bersamaan
Suara lolongan anjing menggetarkannya saat ini,
Kali ini ia mulai berlari, tersandung dan masuk ke dalam kubangan air
Tampak kaki putih pucat ketika ia hendak beranjak
Ia pejamkan mata, dibuka kembali
Namun hanya terlihat lampu dan bangku kecil yang terbuat dari kayu
Dia mencoba membuka pagar
Kunci berlogo M terjatuh dan lima jari tangan pucat,
Menggenggam punggung tangan gadis itu
.....
Jari itu dingin dan terasa seperti ruangan yang kosong
.....
Hawa dingin berubah jadi panas,
Biru lebam membekas di punggung tangannya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.