Selasa, 20 Juni 2023

Bukan Cerpen/Bukan Puisi

 Istana Pasir.

Oleh: Si Ucul.


Seorang anak dan ayahnya berbaur dengan alam di pagi hari.

Diteriaki ombak, diselimuti hawa dingin dan goresan lurus ujung laut yang tenang ikut membias ketika matahari terbit menyapa.


Ember kecil yang menjadi wadah

Sekop dan cetakan, membantu membuat susunan

Pasir-pasir lembut ditumpuk, dipadatkan

Dijajarkan membentang dan tegak.


Satu, dua... satu, dua...

Hitungan singkat dan berulang itu diserukan


Bukan Bunga atau potongan kecil dari kelopaknya yang mereka kolase-kan

Hanya sehelai daun kecil yang tertancap di atas menara itu


Tangan mungilnya mencabut sedikit demi sedikit rumput-rumput kecil di tepi pantai

Ditempelnya disisi-sisi miniatur benteng


Senyum kecil ayah dan gelak tawa anaknya menyambut hangat istana pasir.


Saling berpegang tangan, pergi lalu meninggalkan

Tanpa takut akan hujan turun, atau ombak pasang di malam hari

Karena hanya terbuat dari pasir, istana itu akan kembali ke bentuknya.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Coretan

 Navigasi Oleh: Dina. S Dia tidak pernah takut dan menghindar Selalu peduli dan mencoba memperbaiki Saat kau memuja jembatan yang dipakai un...