Selasa, 30 Januari 2024

Menjelaskan coretan berjudul 'Helium'

 By: Dina.S


Assalamualaikum Wr, wb.

Mau menjelaskan coretan yang berjudul ‘Helium’. Sebelumnya minta maaf dulu, sudah sedikit songong karena enggak mau ngasih tau arti coretan maha karya (maha karya. WkwkwkšŸ¤£) saya. Kalau mau menilik tulisan absurd kayak gini. Kita, eh kita... Pembaca harus bacanya pake kalbu, qolbu.

Helium di coretan saya dimaksudkan ke ‘Dosa’. “Kok dosa?” Karena dosa singkatan dari meleDOs teu karaSA *bahasa Sunda. Karena dosa itu enggak berasa, tapi membahayakan. Sama kayak helium, yang mengisi ruang (berupa balon), masa yang rendah, (naon deuinya. Cik, tingali wae di tabel periodik) tapi bisa meledak kalau dipancing pake suhu tinggi/api (lihat tragedi pelepasan balon yang meledak yang menimpa para Guru, karena ada yang pegang korek api. *Menurut beberapa sumber). Helium pun bisa menyebabkan kematian dalam hitungan menit (kalau Tuhan ridho) jika dihirup/terhirup dari hidung sampai ke paru-paru,dll.

Bismillahirrahmanirrahim,

Bait pertama, sebijak apapun menjalani kehidupan dari hari ke hari untuk menutupi kesalahan tapi selalu teringat akan dosa.

Bait kedua, selalu berusaha berbuat baik tapi selalu disalah artikan.

Bait ketiga, dosa itu abadi dan baris ke dua+ketiga menjelaskan dari mana dosa itu berasal. Baris ke empat jiwa dan dosa melekat hingga akhir hayat.

Alhamdulillah...

Sebenernya artinya bisa jadi paradoks atau berlawanan ke hal yang positif. Helium di sana bisa jadi do’a Ibu. Hehehe...

Saya artiin ya maksudnya, bismillahirrahmanirrahim

Bait pertama, sebanyak apapun ilmu yang kamu dapat, dan sebanyak apapun usaha yang kamu kerahkan untuk mendapatkan sesuatu. Tidak akan tergapai jika ibu tak merestui. (Ini curahan hati anak yang nunggu doa ibu)

Bait kedua, itu gambaran ketika tidak dikasih semangat berupa doa dan restu dari ibu.

Bait ketiga, saat do’a ibu terucapkan. Si anak bakal semangat. Do’anya melekat dalam jiwa dan selalu ada di saat terjatuh. Selalu kuat dan tegar kayak maung, bermental baja menghadapi segala tantangan hidup. Terakhir, Doa ibu yang merasuk dalam jiwa akan selalu melekat hingga akhir hayat.

Wassalamu’alaikum wr, wb.


Rabu, 24 Januari 2024

Coretan

 Helium

Oleh: Dina.S


Sebanyak apapun buku yang ku baca

Pikiranku selalu mengeja namamu

Bagaimana pun ribuan kata menyusun

Mencoba menutupnya rapat-rapat 


Mencungkil daging dari cangkang kepiting

Yang ku belah dengan pemecah tumpul

Betapapun ingin ku remukkan raga ini

Bayangmu yang erat menjadikannya alibi

Seperti cicak yang menempel di sela jendela kamar


Bagiku kau abadi bagai luka bakar

Yang tersundut ketika ia mengobarkan api

Menjadikanku berjiwa lepas bagai binatang liar

Berteman dengan balon di angkasa yang tak bertepi


Senin, 22 Januari 2024

Coretan

Yang Berlalu

Oleh: Dina.S


Awan mendung menyusut dan mentari tak lagi masam

Secarik kertas berisi tentangmu

Meremuk, tergenggam sementara


Sungai mengeruh, terkikisnya tanah yang menggunduk

Bibit sayur tak tersemai pagi ini

Elang melesat dan membaur di atas rumah tua

Membuyarkan gumpalan asap; dan

Merundung daun-daun yang dibakar


Kubuka kertas itu dan kuhapus segala tentangmu


Minggu, 07 Januari 2024

Coretan

Oh Ibuku yang Bilang

Oleh: Dina. S


Dulu ada ibu-ibu (yang tak lain ibuku) bilang,

Jangan pernah menertawakan nasib orang

Nanti kamu akan menerima nasib yang sama


Dan esoknya aku bertemu

Wanita cantik, kaya dan pintar.

Aku tertawakan nasibnya..

Sampai saat ini, tidak ada yang berubah sama sekali. Hmmm,


Jumat, 05 Januari 2024

Coretan

 Seorang teman tidak akan pernah meninggalkan temannya sendirian

Oleh: Dina.S



Kemanapun kita selalu bersama

Kita pernah bermain di payung yang sama

Atau hanya berpijak di atas batu yang berbeda

Di tengah perjalanan pulang


Tawaran gula kapas dan mainan membuat kita hancur

Meski kini terpisah, kita tetap erat di balik bayangannya

Saling berjaga dari rasa manis

Dan tetap waspada dari kilauan


Mereka mengajakku bermain,

Temanku memberikannya campuran rasa

Dan temanku yang lain menyeimbangkan agar tetap bersama


Coretan

 Navigasi Oleh: Dina. S Dia tidak pernah takut dan menghindar Selalu peduli dan mencoba memperbaiki Saat kau memuja jembatan yang dipakai un...